Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono secara terbuka meminta maaf kepada Malaysia dan Singapura atas fenomena jerebu yang melanda dua negara terbabit di sebalik ungkapan Menteri Luar Indonesia beberapa hari lalu bahawa Indonesia tidak perlu meminta maaf.
Senin, 24/06/2013 20:12 WIB
SBY Minta Maaf Kepada Singapura dan Malaysia Soal Kabut Asap
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran lahan gambut di Sumatera telah mengganggu udara Singapura dan Malaysia. Presiden SBY meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut.
"Atas apa yang tejadi ini, selaku presiden saya meminta maaf dan pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
SBY mengatakan tidak ada niat Indonesia atas kebakaran yang terjadi tersebut. Pemerintah Indonesia berjanji bertanggungjawab penuh untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dan kami bertanggung jawab terus untuk mengatasi apa yang sedang terjadi sekarang ini," imbuhnya.
SBY berharap semua jajaran terkait fokus untuk mengatasi masalah kebakaran tersebut. SBY yakin masalah ini bisa diatasi dengan segera.
"Insya Allah kita bisa hentikan asap ini," pungkasnya.
Selain itu, Presiden Indonesia menyindir pegawai-pegawai kerajaannya yang mengeluarkan kenyataan-kenyataan yang memanaskan suasana sambil menyebut akan menyiasat 8 syarikat Malaysia yang mana ditemukan bukti pembakaran terbuka di tanah konsesi perladangan mereka di Riau.
Sebelum itu, Menteri Luar Indonesia menyebut pada hari Jumaat bahawa Indonesia tidak perlu memintamaaf kerana segala usaha pencegahan telah di buat beberapa tahun kebelakangan ini dan hasilnya kini telah bertambauh baik berbanding dahulu. Susulan permintaan maaf Presiden Indonesia, dia diserbu wartawan :
Senin, 24/06/2013 22:40 WIB
SBY Minta Maaf ke Singapura dan Malaysia, Ini Kata Menlu Marty
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyebut Indonesia tidak perlu minta maaf.
"Saya kira presiden pernyataannya sudah sangat jelas," ujar Marty Natalegawa saat ditemui wartawan usai konferensi pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Saya kira sudah jelas sekali, sangat mendalam, dan jelas," imbuh Marty. Dia menjawab pertanyaan wartawan soal apakah permintaan maaf SBY berarti Indonesia mengakui kesalahan dalam krisis kabut asap yang melanda kedua negara tetangga.
Saat ditanya apakah Indonesia akan menyampaikan surat permintaan maaf kepada pihak Singapura dan Malaysia. Marty enggan menjawab banyak.
"Pernyataannya sudah sangat jelas," jawabnya singkat.
Pada Jumat (21/6) lalu, Marty menyatakan Indonesia tidak perlu meminta maaf terkait kabut asap yang berdampak parah bagi Singapura dan Malaysia. Menurut Marty, kedua negara tersebut seharusnya memahami kondisi yang terjadi sejak lama ini.
"Tidak ada permintaan maaf. Saya kira dari pihak Singapura juga mengetahui bahwa ini selama bertahun-tahun kondisi sudah jauh lebih baik," ujar Menlu Marty Natalegawa saat ditanya apakah Indonesia perlu minta maaf.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan