Menteri Kehutanan Indonesia akhirnya mengalu-alukan mana-mana pihak dari Malaysia atau Singapura yang berhasrat untuk membantu mereka memadamkan kebakaran hutan di Riau. Ini membatalkan ungkapan seorang pegawai kerajaan Indonesia sebelum ini yang menyelar campurtangan Singapura dalam soal bantuan memadamkan kebakaran yang terjadi di Riau.
Sehingga semalam, bilangan titik panas telah meningkat dengan melampau dari 192 kelmarin kepada 1403 semalam. Singapura dan Muar mencatat IPU berbahaya hari ini dengan masing-masing 371 dan 383.
Kamis, 20/06/2013 16:51
WIB Menhut: Silakan Singapura Bantu Padamkan Api di Riau
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Kebakaran lahan di Riau mengakibatkan asap tebal hingga ke negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mempersilakan negara tetangga jika ingin membantu memadamkan api di lahan gambut tersebut.
"Kita juga terbuka kalau Malaysia dan Singapura ingin ikut memadamkan lahan gambut, ya silakan," ujar Zulkifli Hasan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2013).
Terkait dengan protes dari Singapura akibat kabut asap yang menyelimuti negara singa tersebut, Zulkifli menilai hal itu wajar. Diharapkan protes itu dilakukan dengan cara yang tepat.
"Negara tetangga kita Singapura protes, karena banyak asap yang ganggu di sana yang dikatakan di ambang batas. Protes mereka itu wajar, kita juga akan lakukan hal yang sama, tetapi sebagai negara sahabat, protes itu sampaikanlah dengan cara-cara yang tepat dan pas," jelasnya.
Saat ini terdapat lebih dari 100 titik api di Riau yang menyebabkan asap tebal meluas ke Singapura dan Malaysia. 80 Persennya terdapat di areal perkebunan yang kebanyakan merupakan lahan gambut. Titik api itu disinyalir timbul karena dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan. Jika ini benar, Zulkifli meminta pelakunya ditindak tegas.
"Tadi kami pagi rapat di Kemenko Kesra. Di situ ada 100-an lebih titik api, 80% itu di area pertanian dan perkebunan, di area hutan itu kira-kira 20% saja," ujar Zulkifli.
"Kalau ada yang disinyalir kebakaran akibat pembukaan lahan dengan cara membakar atau land clearing, kalau memang ada, kita minta aparat untuk tindak tegas," tambahnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan